Selasa, 24 Juli 2007

PUSTAKAWAN DITUNTUT MENGUASAI LITERASI INFORMASI

Pada era globalisasi ini, pustakawan dituntut tidak hanya trampil mengurusi buku namun juga dituntut bisa menguasai Teknologi Informasi (TI). Dengan menguasai TI, tentu saja pustakawan juga menguasai penelusuran Literasi Informasi. Dengan ketrampilan yang dimiliki pustakawan akan bisa membimbing dan mengajari mahasiswa untuk menemukan sumber-sumber informasi yang dibutuhkan.

Apa itu Literasi Informasi?:

Menurut APISI:

Literasi informasi adalah seperangkat ketrampilan untuk mendapatkan jalan keluar dari suatu masalah yang ada. Ketrampilan ini mencakup ketrampilan mengidentifikasi masalah, mencari informasi, menyortir, menyusun, memanfaatkan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi hasil jawaban dari pertanyaan atau masalah yang dihadapi tadi”.1

Sedangkan menurut CILIP:

“Information literacy is knowing when and why you need information, where to find it, and how to evaluate, use and communicate it in an ethical manner.”1)

Dengan menguasai Literasi Informasi, ketrampilan pustakawan akan berkembang sehingga diharapkan bisa:

1.Mengembangkan minat, keterampilan, dan kepercayaan diri dalam menulis mengenai pekerjaan dan pengetahuan di bidang kepustakawanan dan informasi

2. Menghasilkan karya tulis dalam berbagai bentuk, terutama yang dapat meningkatkan pula profesionalisme pustakawan.

3. Mengidentifikasi dan mengumpulkan tulisan yang dapat dikembangkan lebih lanjut dan disebarluaskan melalui berbagai media (blog, majalah internal, jurnal, dan sebagainya

Dengan menguasai hal-hal tersebut di atas, pustakawan bukan lagi semata-mata hanya mengurusi buku atau jenis media informasi lain, melainkan mereka mengemban tugas untuk mengelola informasi yang ada didalam perpustakaan dimana dia bekerja, dalam berbagai bentuk yang ada, untukkebutuhan penggunanya. Literasi informasi adalah seperangkat ketrampilan untuk mendapatkan jalan keluar dari suatu masalah yang ada. Ketrampilan ini mencakup ketrampilan mengidentifikasi masalah, mencari informasi, menyortir, menyusun, memanfaatkan, mengkomunikasikan dan mengevaluasi hasil jawaban dari pertanyaan atau masalah yang dihadapi tadi.

Untuk menjawab tantangan ini, pada tanggal 23 Juli sampai dengan 25 Juli 2007 Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia bekerjasama dengan Universitas Kristen Dutawacana (UKDW) mengadakan Pelatihan Literasi Informasi, yang diikuti oleh pustakawan dari berbagai perguruan tinggi di DIY.

Referensi:

  1. APISI:http:// www.apisionline.blogspot.com
CILIP: http//www.clip.org.uk/professionalguidance/informationliteracy/definition

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Literasi Informasi bayi bagi pustakawan bukan menjadi tuntutan saja akan tetapi literasi informasi harus menyatu dalam jiwa pustakawan itu sendiri. pustakawan yang tidak bisa membuat literasi informasi belum bisa dikatakan pustakawan karena seoarang pustakawan itu harus brilian, cerdas, inovatif, komunikatif dalam menghadapi suatu tantangan dan masalah apalagi pustakawan perguruan tinggi. hal ini sebenarnya merupakan syarat mutlak untuk menjadi pustakawan sejati, akan tetapi masih banyak paradigma-paradigma dalam lingkup tim kerja seperti pendidikan yang memandang bahwa pustakawan sebagai menu pelengkap sebagai aksesoris saja bukan sebagai partner kerja sehingga mutu pendidikan pun akan stagnan. Perlu suatu evaluasi bagaimana mengembangkan unsur-unsur pendidikan agar bisa bekerja sama sebagai tim, sehingga kerangka pengembangan pendidikan student center ini berhasil dan tidak tompang

Anonim mengatakan...

jgziyPelatihan literasi informasi tahap ke 2, bagaimana? Sama dengan yang ke 1, menambah pengetahuan kita, dan mengasah keberanian berpresentasi

Anonim mengatakan...

perlu dicermati pula...pustakawan juga perlu kesejahteraan. kalau dalam dunia pendidikan, "secara salary masih dianak-tirikan",..kelihatanya terlalu berat untuk menjadi ujung tombak informasi. apalagi partner bagi para guru atau dosen; terutama di lembaga pendidikan swasta.
saya bangga jadi pustakawan, tp akan lebih bahagia jika terperhatikan..